Dalam laporan kinerja Q3 tahun ini yang disampaikan Presiden Direktur dan CEO Indosat Harry Sasongko, pelanggan seluler tumbuh 29,9% dari 39,7 juta di Q3 tahun lalu, menjadi 51,5 juta di periode yang sama 2011 ini.
Meski jumlahnya meningkat, namun rata-rata penggunaan pulsa per pelanggan atau (ARPU) untuk seluler turun drastis 16,6%.
"Tak bisa kami pungkiri akuisisi pelanggan baru dalam jumlah besar telah menurunkan ARPU kami. Namun kondisi itu akan kembali normal setelah pelanggan bisa menikmati perbaikan layanan kami," jelas Harry dalam Editor's Gathering di kantor pusat Indosat, Jakarta, Senin (31/10/2011).
Dalam laporan Q3 tersebut, ARPU seluler turun dari Rp 35.310 pada kuartal ketiga tahun lalu, menjadi Rp 29.439 di periode yang sama tahun ini.
Kondisi ARPU di seluler berbanding terbalik dengan ARPU FWA. Anjloknya pelanggan FWA Indosat, yang terjun bebas 60,8% dari 722.600 menjadi 283.200, malah meningkatkan ARPU FWA dari Rp 17.811 menjadi Rp 32.387.
Broadband Jeblok
Penurunan drastis juga dialami untuk jumlah pelanggan wireless broadband. Dari 684.300 di Q3 tahun lalu menjadi 538.400 di Q3 tahun 2011 ini.
Kondisi ini dijelaskan Harry karena dua hal, dileburnya anak usaha IM2 (Indosat Mega Media) menjadi 'single brand' dengan Indosat, serta hambatan dalam penyediaan infrastruktur broadband 3G untuk wilayah Jakarta.
"Vendor manufaktur jaringan kami terlambat menyediakan perangkat. Setelah alatnya datang, teknisi mereka pun kesulitan dalam setting system kami. Akhirnya, untuk sementara mereka meminjamkan alat yang kualitasnya lebih rendah," kata dia.
Dalam laporan kinerjanya, Indosat mengaku telah membangun tambahan 5,2% perangkat base station baru baik untuk 2G maupun 3G, dari 17.811 BTS menjadi 18.776 BTS.
"Kami upayakan, akhir tahun ini perbaikannya sudah selesai. Kami tak mau inisiatif pengembangan 3G kami untuk 2012 jadi terhambat gara-gara masalah ini," tandas Harry tanpa mau menyebutkan nama vendor Indosat untuk wilayah pengembangan Jakarta.
( rou / fyk )
0 comments:
Post a Comment