Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Tuesday, November 29, 2011

Moratorium SMS Premium Bikin Industri Musik Sekarat

/ On : 9:00 AM/ Thank you for visiting my small blog here.

Ilustrasi (ist)

Jakarta - Imbas dari penghentian sementara (moratorium) layanan konten premium turut memporakporandakan industri musik yang mengandalkan penjualan dari ring back tone (RBT) dan sejenisnya.

"Industri ini dying, sekarat. Jika tak segera diselamatkan, dalam waktu tiga bulan bisa mati," ucap Tantowi Yahya, Ketua Panja Harian Pencurian Pulsa, dalam jumpa pers di Komisi I DPR RI, Senayan, Selasa (29/11/2011).

Tantowi menjelaskan, perusahaan rekaman sudah tak lagi bisa mengandalkan penjualan fisik seperti cakram digital (CD) dan kaset.

Setelah pembajakan CD dan kaset tak bisa dihentikan, lanjut dia, industri musik pun beralih menggantungkan asanya kepada penjualan konten RBT.

"Bisnis penjualan fisik mereka tersisa 15%, dan 85%-nya menggantungkan ke RBT. Dan sekarang, pasca moratorium hanya tersisa 0,5%, dari omzet Rp 8-10 triliun per tahun, kini menciut jadi Rp 40 miliar," papar dia.

Kondisi ini dinilainya sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Sebab, akan banyak musisi yang jadi korban karena kehilangan kontraknya dengan perusahaan label rekaman karena tak laku lagi musiknya.

"Mereka sekarang masih bisa bertahan cuma dari manajemen event saja. Tapi mau sampai kapan. Itu sebabnya kami berusaha agar oknum CP nakal segera dibersihkan. Agar tidak merugikan konsumen dan industri itu sendiri," tegas Tantowi.




( rou / fyk )

0 comments:

Post a Comment

RelasinyaNews Teknologi: Moratorium SMS Premium Bikin Industri Musik Sekarat

Total Pageviews

Popular Posts

Featured Video