— Pemerintah Kuwait melalui Departemen Dalam Negeri sedang dalam proses menegakkan aturan agar pengguna jejaring sosial Twitter menggunakan nama asli dan dilarang menggunakan akun anonim.
Menurut Kantor Berita Kuwait, dalam sebuah pernyataan pers yang dibuat pada Selasa (27/12/2011), Pemerintah Kuwait mengumumkan niat untuk menutup akun anonim di Twitter.
Namun, belum ada penjelasan tentang tindakan nyata yang akan dilakukan Pemerintah Kuwait. Padahal bisa saja Pemerintah Kuwait meminta pihak Twitter untuk menutup akun anonim yang berasal dari Kuwait.
Populernya penggunaan Twitter dan Facebook di Timur Tengah membuat semua orang dapat menulis berbagai komentar, penyataan, atau informasi dengan bebas, tak terkecuali di Kuwait.
Langkah pelarangan terhadap akun anonim ini diambil Pemerintah Kuwait dengan alasan melindungi hak warga negara dan menghentikan fitnah yang kerap disebarkan akun anonim melalui Twitter.
Warga Kuwait bernama Nasser Abul ditangkap pada bulan Juni lalu karena mengkritik keluarga Kerajaan Arab Saudi dan Bahrain melalui Twitter. Abul dibebaskan tiga bulan kemudian.
Sementara Lawrence al-Rashidi ditangkap karena komentarnya tentang keluarga Kerajaan Kuwait. Belum ada kabar lanjutan mengenai persidangan Al-Rashidi.
Topik kebebasan berekspresi memang sedang jadi masalah serius di Kuwait. Bukan hanya Abul dan Al-Rashidi, saat ini ada seorang bloger di Kuwait yang digugat karena membuat tulisan yang dianggap merugikan sebuah restoran.
0 comments:
Post a Comment